Breaking News
Loading...
Monday, 18 April 2016

Gastritis

A.    PENGERTIAN
     Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel akan gangguan saluran pencernaan.Pelepasan epitel Akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Ardian Ratu R,G.Made Adwan,Yogyakarta,2013).
     Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung yang di akibatkan oleh diet yang tidak benar, atau makanan yang berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. (Brunner and Suddart,2001).
     Dari beberapa pengertian tentang gastritis menurut para ahli, maka dapat di simpulkan bahwa gastritis adalah inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung di tandai dengan adanya radang pada daerah tersebut yang di sebabkan karena mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung (seperti makanan yang asam dan pedas) atau bisa di sebabkan oleh kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Gastritis dibagi menjadi dua, yaitu :
1.   Gastritis akut
                 Merupakan lesi mukosa akut berupa erosi dan pendarahan akibat faktor-faktor  agresik/ akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung.
2.   Gastritis Kronik
                 Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan             perjalanan klinik yang bervariasi.


B.    ETIOLOGI
Menurut Mansjoer,2012 penyebab gastritis adalah :
a)    Gastritis akut
     Alkohol, obat-obatan : aspirin, digitalis, yodium, obat anti inflamasi non steroid (AINS) gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti : trauma, luka bakar, sepsis.


b)    Gastritis Kronik
     Pada gastritis kronik penyebab tidak jelas, tetapi berhubungan dengan Helicobacter Pylori, apalagi di temukan ulkus di pemeriksaan penunjang

C.   PATOFISIOLOGI
     Menurut Priyanto,2008 proses terjadinya gastritis yaitu awalnya karena obat-obatan, alcohol, empedu atau enzim-enzim pancreas dapat merusak mukosa lambung (gastritis erosive), mengganggu pertahanan mukosa lambung dan memungkinkan difusi kemnbali asam pepsin ke dalam jaringan lambung, hal ini menimbulkan peradangan. Respon mukosa lambung terhadap kebanyakan penyebab iritasi tersebut adalah dengan regenerasi mukosa, karena itu gangguan tersebut seringkali menghilang dengan sendirinya.Dengan iritasi yang terus-menerus, jaringan menjadi meradang dan dapat terjadi perdarahan.Masuknya zat-zat seperti asam dan basa kuat yang bersifat korosif dapat mengakibatkan peradangan dan nekrosis pada dinding lambung (gastritis korosif).Nekrosis dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung dengan akibat berikutnya perdahan dan peritonitis.

D.   MANIFESTASI KLINIS
 Menurut Mansjoer,2001 tanda & gejala gastritis adalah :
A.     Gastritis akut
a.    Nyeri epigastrium, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada mukosa lambung
b.    Mual, kembung, muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Hal ini di karenakan adanya regenerasi mukosa lambung sehingga terjadi peningkatan asam lambung yang mengakibatkan mual hingga muntah
c.    Di temukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematesis dan melena, kemudian di susul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan


B.    Gastritis kronik
Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan , distresss epigastrik yang tidak nyata, cepat kenyang.

E.    KOMPLIKASI
Menurut Mansjoer,2001 komplikasi dari gastritis adalah :
A.    Gastritis akut
a.    Perdarahan saluran cerna bagian atas yang berupa hematemesis dan melena. Kadang-kadang perdarahannya cukup banyak sehingga dapat menyebabkan syok hemoragik yang bisa mengakibatkan kematian
     
b.    Terjadi ulkus kalau prosesnya hebat, ilkus ini di perlihatjan hamper sama dengan perdarahan saluran cerna bagian atas . namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter Pylori sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 60-90 % pada tukak lambung. Hal ini dapat di tegakkan dengan pemeriksaan endoskopi.

B.  Gastritis kronik
a.    Atrifi lambung dapat menyebabkan gangguan penyerapan terhadap vitamin
b.    Anemia pernisiosa yang mempunyai antibody terhadap factor instrinsik dalam serum atau cairan gasternya akibat gangguan penyerapan terhadap Vit. B12 .
c.    Gangguan penyerapan zat besi.






F.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
a.    EGD (Esofagogastriduodenoskopi) = tes diagnostik kunci untukperdarahan GI atas, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan / derajat ulkus jaringan / cedera.
b.    Analisa gaster = dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat dan asiditas menunjukkan sindrom Zollinger-Ellison.
c.    Endoskopi: gastro duodenoskopy akan tampak eritematous atau eksudatif,mukosa sembab, merah, mudah berdarah
d.    Pemeriksaan histologis: dengan melakukan biopsy pada semua segmen lambung atau mengetahui adanya kuman helicobacter pylori
e.    Pemeriksaan radiologi

G.    PENATALAKSANAAN MEDIS
     Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkan faktor utama yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat-obatan. Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut :
1.   Gastritis Akut
a)  Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala  menghilang; ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
       
b)  Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.

c)  Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor).

d)  Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.


e)  Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.

f)   Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan cepat.


g)  Penghambat asam: Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.

2.   Gastritis Kronis
a)  Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.

b)  Cytoprotective agents : Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS secara teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk meminum obat-obat golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah bismuth subsalicylate yang juga menghambat aktivitas H. Pylori.

c)  Penghambat pompa proton : Cara yang lebih efektif untuk mengurangi asam lambung adalah dengan cara menutup “pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil asam. Penghambat pompa proton mengurangi asam dengan cara menutup kerja dari “pompa-pompa” ini. Yang termasuk obat golongan ini adalah omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obat golongan ini juga menghambat kerja H. pylori.



H.     PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a)    Anamnesa
Langkah-langkah dalam melakukan anamnesa :
a.    Menyapa pasien dalam melakukan anamnesa
b.    Mengkaji identitas pasien lengkap (nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, alamat, dan tanggal masuk rumah sakit. Identitas penanggung jawab yaitu nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, alamat, suku bangsa, hubungan dengan penderita/pasien.
b)    Pengkajian
                       a.        Riwayat Kesehatan
·         Keluhan Utama
Umumnya keluhan yang paling dirasakan oleh pasien yaitu nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual dan muntah.
·         Riwayat Kesehatan / Penyakit Sekarang
Tanggal mulai sakit, kapan terjadi keluhan apakah sehabis makan atau sebelum makan, jenis makanan apa yang dimakan sebelumnya (pedas, mencerna obat-obatan tertentu atau alkohol), apakah pasien sekarang mengalami ansietas, stres, alergi, makan dan minum terlalu banyak.
·         Riwayat Kesehatan / Penyakit Dahulu
Apakah pasien pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya atau kebiasaan pada pola makan klien yang tidak teratur. Adakah riwayat penyakit lambung atau pembedahan lambung sebelumnya, riwayat diet.
·         Riwayat Kesehatan / Penyakit Keluarga
Apakah di dalam keluarga pernah ada yang menderita  penyakit gastritis sebelumnya.
                       b.        Pemeriksaan Fisik
·         Tanda Tanda Vital ( Tekanan darah, Suhu, Pernafasan, Nadi
·         Pemeriksaan Head to toe
·         Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan abdomen, identifikasi lamanya waktu dimana gejala hilang, identifikasi metode yang digunakan untuk mengatasi gejala, dehidrasi ( tungor kulit membran mukosa kering ), dan bukti adanya gangguan sistemik yang menyebabkan gejala gastritis.
                       c.        Pemeriksaan Penunjang
·         Pemeriksaan Laboratorium
·         USG, dll


I.       DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL.

1.    Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis
2.     Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrien yang tidak adekuat.
3.    Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan yang tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah.
4.    Intolerasi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik




DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi   8,Volume 2. Jakarta : EGC
Dermawan, Deden, Tutik Rahayuningsih.keperawatan Medikal Bedah             (Sistem Pencernaan).2010.Yogjakarta: Gosyen Publishing

Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika


Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta :             Pustaka  Pelajar



0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Coretaniwin All Right Reserved