Obat Jantung
A. PENGERTIAN
Jantung merupakan organ utama dalam system
kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium
kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.Berfungsi untuk memompa darah
keseluruh tubuh.
Gagal
Jatung adalah suatu keadaan patolofisiologis berupa kelainan fungsi jantung
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolism
jaringan dan atau kemampuannya ada kalau disertai peninggian volume diastolik
secara abnormal.
B. ETIOLOGI
Penyebab kegagalan jantung yaitu :
1.
Disritmia, seperti: Bradikardi, takikardi, dan
kontraksi premature yang sering dapat menurunkan curah jantung.
2.
Malfungsi katup, dapat menimbulkan kegagalan pompa
baik oleh kelebihan beban tekanan (obstruksi pada pengaliran keluar dari pompa
ruang , seperti stenosis katup aortik atau stenosis pulmonal), atau dengan
kelebihan beban volume yang menunjukan peningkatan volume darah ke ventrikel
kiri.
3.
Abnormalitas otot jantung, menyebabkan kegagalan
ventrikel meliputi infark miokard, aneurisme ventrikel, fibrosis miokard luas
(biasanya dari aterosklerosis koroner jantung atau hipertensi lama), fibrosis
endokardium, penyakit miokard primer (kardiomiopati), atau hipertrofi karena
hipertensi pulmonal, stenosis aorta, atau hipertensi sistemik.
4.
Ruptur miokard, terjadi sebagai awitan dramatik dan
sering membahayakan kegagalan pompa dan dihubungkan dengan mortalitas tinggi.
Ini biasa terjadi selama 8 hari pertama setelah infark.
Sedangkan
menurut Brunner dan Suddarth (2002) penyebab gagal jantung kongestif, yaitu:
kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner, hipertensi sistemik atau
pulmonal (peningkatan afterload) , peradangan dan penyakit miokardium
degeneratif, penyakit jantung lain, faktor sistemik.
C.
KLASIFIKASI
Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan
pemompaan, gagal jantung terbagi atas gagal jantung kiri, gagal jantung kanan,
dan gagal jantung kongestif. Klasifikasi fungsional jantung ada 4 kelas, yaitu:
Ø Kelas 1 : Penderita
kelainan jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik. Aktivitas sehari-hari tidak menyebabkan
keluhan.
Ø Kelas 2 : Penderita
dengan kelainan jantung yang mempunyai akti vitas fisik terbatas. Tidak ada keluhan sewaktu
istirahat, tetapi aktivitas sehari -
hari akan menyebabkan capek,
berdebar, sesak nafas.
Ø Kelas 3 : Penderita
dengan aktivitas fisik yang sangat terbatas. Pada keadaan istirahat tidak terdapat keluhan,
tetapi ak tivitas fisik ringan saja akan
menyebabkan capek, berdebar, sesak
nafas.
Ø Kelas 4 : Penderita
yang tidak mampu lagi mengadakan aktivitas fisik tanpa rasa terganggu. Tanda-tanda dekompensasi
atau angina malahan telah terdapat pada keadaan istirahat.
D.
Macam – Macam Obat Jantung
Obat
kardiovaskuler, terdiri dari 6 sub kelas :
·
Obat inotropik positif
·
Obat anti-aritmia
·
Obat antihipertensi
·
Obat anti-angina
·
Diuretik
·
Obat sistem koagulasi darah
1.
Obat inotropik positif (anti gagal jantung )
Obat
inotropik positif bekerja dengan meningkatkan kontraksi otot
jantung(miokardium).
Indikasi
: gagal jantung, keadaan jantung gagal untuk memompa darah dalam volume
yang dibutuhkan tubuh. Keadaan tersebut terjadi karena jantung bekerja terlalu
berat (kebocoran katup jantung, kekakuan katub, atau kelainan sejak lahir di
mana sekat jantung tidak terbentuk dengan sempurna ) atau karena suatu hal otot
jantung menjadi lemah.
Ada 2 jenis obat inotropik
positif, yaitu :
Glikosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari
tanaman Digitalis purpureayang kemudian diketahui berisi digoksin dan
digitoksin.
Penghambat
fosfodiesterase merupakan penghambat enzim fosfodiesterase
yang selektif bekerja pada jantung. Hambatan enzim
ini menyebabkan peningkatan kadar siklik AMP (cAMP) dalam sel miokard
yang akan meningkatkan kadar kalsium intrasel.
Contoh : Milrinon
, Aminiron
2.
Obat-obat antiaritmia
Obat-obat antiaritmia dapat
dibagi berdasar penggunaan kliniknya untuk :
·
aritmia supraventrikel misal :
adenosin, verapamil, digoxin
·
aritmia supraventrikel dan aritmia ventrikel
misal : disopiramid, beta bloker
·
aritmia ventrikel misal : lidokain,
meksiletin
3.
Obat antihipertensi
· Sering digunakan obat
yang melebarkan pembuluh darah (vasodilator), yang bisa melebarkan arteri, vena
atau keduanya.
· Pelebar arteri akan
melebarkan arteri dan menurunkan tekanan darahsehingga mengurangi beban
kerja jantung.
· Pelebar vena akan
melebarkan vena dan menyediakan ruang yang lebih untuk darah yang telah
terkumpul dan tidak mampu memasuki bagian kanan jantung sehingga mengurangi penyumbatan
dan mengurangi beban jantung.
Contoh vasodilator :
Paling banyak digunakan adalah ACE-inhibitor
(Angiotensin Converting Enzyme inhibitor ) Efek pada pembuluh darah
ACE-inhibitor : melebarkan arteri & vena
Nitroglycerin : hanya melebarkan vena
Hydralazine : hanya melebarkan arteri
4.
Obat-obat antiangina
·
Sebagian besar pasien angina pektoris ( nyeri
dada ) diobati dengan beta-bloker atau antagonis kalsium.
·
Meskipun demikian, senyawa nitrat kerja singkat, masih
berperan penting untuk tindakan profilaksis sebelum kerja fisik dan untuk nyeri
dada yang terjadi sewaktu istirahat.
a. Golongan nitrat
· merelaksasi otot
polos pembuluh vena, menyebabkan alir balik vena berkurang sehingga mengurangi
beban hulu jantung.
· merupakan
vasodilator koroner yang poten
· contoh : ISDN (
Isosorbid dinitrat )
b. Golongan antagonis kalsium
· Antagonis kalsium
bekerja dengan cara menghambat influks ion kalsium transmembran, yaitu
mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium lambat ke dalam sel otot
polos, otot jantung dan saraf.
· Berkurangnya kadar
kalsium bebas di dalam sel-sel tersebut menyebabkan berkurangnya kontraksi otot
polos pembuluh darah (vasodilatasi), kontraksi otot jantung (inotropik
negatif), serta pembentukan dan konduksi impuls dalam jantung (kronotropik dan
dromotropik negatif).
Contoh
: Diltiazem , Nifedipin
c. Golongan beta-bloker
· Menghambat
adrenoseptor beta (beta-bloker) di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus,
pankreas & hati.
· Beta-bloker dapat mencetuskan
asma dan efek ini berbahaya. Karena itu, harus dihindarkan pada pasien dengan
riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
Contoh : Propranolol
5.
Diuretik
·
Sering sebagai kombinasi obat jantung
·
Fungsi : mengurangi penimbunan cairan, menambah
pembentukan air kemih, membuang natrium dan air dari tubuh melalui ginjal.
Contoh :
Hidroclortiazide (HCT) & Furosemide
·
Mengurangi cairan akan menurunkan jumlah darah yang
masuk ke jantung sehingga mengurangi beban kerja jantung.
·
Pemberian diuretik sering disertai dengan pemberian
tambahan Kalium, karena diuretik tertentu menyebabkan hilangnya Kalium
6.
Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah
Pembentukan trombus
berlangsung melalui 3 tahap, yaitu :
1)
pemaparan darah pada suatu permukaan trombogenik
vaskuler yang rusak.
2)
suatu rangkaian peristiwa terkait dengan trombosit.
3)
pengaktifan mekanisme pembekuan melalui peran penting
trombin dalam pembentukan fibrin. Trombin sendiri merupakan suatu perangsang
agregasi dan adhesi platelet yang sangat kuat.
Macam obat sistem
koagulasi darah
a. Antikoagulan,
dibagi menjadi 2 yaitu : antikoagulan
parenteral, contoh : Heparin dan antikoagulan oral, contoh : Warfarin
· Antikoagulan
oral mengantagonisasi efek vitamin K
· Efek
samping utama semua antikoagulan oral adalah pendarahan
b. Antiplatelet
(antitrombosit)
bekerja dengan cara mengurangi agregasi
(perlekatan ) platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada
sirkulasi arteri, di mana trombi terbentuk melalui agregasi platelet dan
antikoagulan menunjukkan efek yang kecil.
Contoh : Asetosal,
Dipiridamol
c. Fibrinolitik
bekerja sebagai trombolitik dengan
cara mengaktifkan plasminogen untuk membentuk plasmin, yang lebih lanjut
mendegradasi fibrin dan dengan demikian memecah trombus.
Contoh :
streptokinase, urokinase, alteplase. Anti agregasi platelet
d. Hemostatik
dan antifibrinolitik
·
Defisiensi faktor pembekuan darah dapat menyebabkan
pendarahan.
·
Pendarahan spontan timbul apabila aktivitas faktor
pembekuan kurang dari 5% normal. Contoh obat : Asam
traneksamat
0 comments:
Post a Comment