Breaking News
Loading...
Monday, 18 April 2016

Obat Jantung

A.     PENGERTIAN
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.Berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
            Gagal Jatung adalah suatu keadaan patolofisiologis berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolism jaringan dan atau kemampuannya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal.
B.     ETIOLOGI
Penyebab kegagalan jantung yaitu :

1.   Disritmia, seperti: Bradikardi, takikardi, dan kontraksi premature yang sering dapat menurunkan curah jantung. 
2.   Malfungsi katup, dapat menimbulkan kegagalan pompa baik oleh kelebihan beban tekanan (obstruksi pada pengaliran keluar dari pompa ruang , seperti stenosis katup aortik atau stenosis pulmonal), atau dengan kelebihan beban volume yang menunjukan peningkatan volume darah ke ventrikel kiri.
3.   Abnormalitas otot jantung, menyebabkan kegagalan ventrikel meliputi infark miokard, aneurisme ventrikel, fibrosis miokard luas (biasanya dari aterosklerosis koroner jantung atau hipertensi lama), fibrosis endokardium, penyakit miokard primer (kardiomiopati), atau hipertrofi karena hipertensi pulmonal, stenosis aorta, atau hipertensi sistemik. 
4.   Ruptur miokard, terjadi sebagai awitan dramatik dan sering membahayakan kegagalan pompa dan dihubungkan dengan mortalitas tinggi. Ini biasa terjadi selama 8 hari pertama setelah infark.

                                    Sedangkan menurut Brunner dan Suddarth (2002) penyebab gagal jantung kongestif, yaitu: kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner, hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload) , peradangan dan penyakit miokardium degeneratif, penyakit jantung lain, faktor sistemik.




C.        KLASIFIKASI
Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan pemompaan, gagal jantung terbagi atas gagal jantung kiri, gagal jantung kanan, dan gagal jantung kongestif. Klasifikasi fungsional jantung ada 4 kelas, yaitu:

Ø  Kelas 1 : Penderita kelainan jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik. Aktivitas                     sehari-hari tidak menyebabkan keluhan.
Ø  Kelas 2 : Penderita dengan kelainan jantung yang mempunyai akti vitas fisik                        terbatas. Tidak ada keluhan sewaktu istirahat, tetapi aktivitas sehari -                           hari akan menyebabkan capek, berdebar, sesak nafas.
Ø  Kelas 3 : Penderita dengan aktivitas fisik yang sangat terbatas. Pada keadaan                                  istirahat tidak terdapat keluhan, tetapi ak tivitas fisik ringan saja akan                         menyebabkan capek, berdebar, sesak nafas.
Ø  Kelas 4 : Penderita yang tidak mampu lagi mengadakan aktivitas fisik tanpa rasa                 terganggu. Tanda-tanda dekompensasi atau angina malahan telah                                   terdapat pada keadaan istirahat.



D.           Macam – Macam Obat Jantung
    Obat kardiovaskuler, terdiri dari 6 sub kelas :
·         Obat inotropik positif
·         Obat anti-aritmia
·         Obat antihipertensi
·         Obat anti-angina
·         Diuretik
·         Obat sistem koagulasi darah

1.      Obat inotropik positif (anti gagal jantung )
         Obat inotropik positif bekerja dengan meningkatkan kontraksi otot jantung(miokardium).
         Indikasi : gagal jantung, keadaan jantung gagal untuk memompa darah dalam volume yang dibutuhkan tubuh. Keadaan tersebut terjadi karena jantung bekerja terlalu berat (kebocoran katup jantung, kekakuan katub, atau kelainan sejak lahir di mana sekat jantung tidak terbentuk dengan sempurna ) atau karena suatu hal otot jantung menjadi lemah.

Ada 2 jenis obat inotropik positif, yaitu :
        Glikosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari tanaman Digitalis purpureayang kemudian diketahui berisi digoksin dan digitoksin.
         Penghambat fosfodiesterase merupakan penghambat enzim fosfodiesterase yang selektif bekerja pada jantung. Hambatan enzim ini menyebabkan peningkatan kadar siklik AMP (cAMP) dalam sel miokard yang akan meningkatkan kadar kalsium intrasel.
  Contoh : Milrinon ,  Aminiron

2.  Obat-obat antiaritmia
Obat-obat antiaritmia dapat dibagi berdasar penggunaan kliniknya untuk :
·         aritmia supraventrikel misal : adenosin, verapamil, digoxin
·         aritmia supraventrikel dan aritmia ventrikel misal : disopiramid, beta bloker
·         aritmia ventrikel misal : lidokain, meksiletin

3.  Obat antihipertensi
·      Sering digunakan obat yang melebarkan pembuluh darah (vasodilator), yang bisa melebarkan arteri, vena atau keduanya.
·      Pelebar arteri akan melebarkan arteri dan menurunkan tekanan darahsehingga mengurangi beban kerja jantung.
·      Pelebar vena akan melebarkan vena dan menyediakan ruang yang lebih untuk darah yang telah terkumpul dan tidak mampu memasuki bagian kanan jantung sehingga mengurangi penyumbatan dan mengurangi beban jantung.

Contoh vasodilator :
Paling banyak digunakan adalah ACE-inhibitor (Angiotensin Converting Enzyme inhibitor ) Efek pada pembuluh darah
 ACE-inhibitor         : melebarkan arteri & vena
 Nitroglycerin          : hanya melebarkan vena
 Hydralazine           : hanya melebarkan arteri


4.  Obat-obat antiangina
·         Sebagian besar pasien angina pektoris ( nyeri dada ) diobati dengan beta-bloker atau antagonis kalsium.
·         Meskipun demikian, senyawa nitrat kerja singkat, masih berperan penting untuk tindakan profilaksis sebelum kerja fisik dan untuk nyeri dada yang terjadi sewaktu istirahat.

a.    Golongan nitrat
·      merelaksasi otot polos pembuluh vena, menyebabkan alir balik vena berkurang sehingga mengurangi beban hulu jantung.
·      merupakan vasodilator koroner yang poten
·      contoh : ISDN ( Isosorbid dinitrat )

b.   Golongan antagonis kalsium
·      Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat influks ion kalsium transmembran, yaitu mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium lambat ke dalam sel otot polos, otot jantung dan saraf.
·      Berkurangnya kadar kalsium bebas di dalam sel-sel tersebut menyebabkan berkurangnya kontraksi otot polos pembuluh darah (vasodilatasi), kontraksi otot jantung (inotropik negatif), serta pembentukan dan konduksi impuls dalam jantung (kronotropik dan dromotropik negatif).
Contoh :  Diltiazem , Nifedipin

c.    Golongan beta-bloker
·      Menghambat adrenoseptor beta (beta-bloker) di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas & hati.
·      Beta-bloker dapat mencetuskan asma dan efek ini berbahaya. Karena itu, harus dihindarkan pada pasien dengan riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
 Contoh : Propranolol

5.   Diuretik
·      Sering sebagai kombinasi obat jantung
·      Fungsi : mengurangi penimbunan cairan, menambah pembentukan air kemih, membuang natrium dan air dari tubuh melalui ginjal.
    Contoh : Hidroclortiazide (HCT) & Furosemide

·      Mengurangi cairan akan menurunkan jumlah darah yang masuk ke jantung sehingga  mengurangi beban kerja jantung.
·      Pemberian diuretik sering disertai dengan pemberian tambahan Kalium, karena diuretik tertentu menyebabkan hilangnya Kalium

6.  Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah
 Pembentukan trombus berlangsung melalui 3 tahap, yaitu :
1)      pemaparan darah pada suatu permukaan trombogenik vaskuler yang rusak.
2)      suatu rangkaian peristiwa terkait dengan trombosit.
3)      pengaktifan mekanisme pembekuan melalui peran penting trombin dalam pembentukan fibrin. Trombin sendiri merupakan suatu perangsang agregasi dan adhesi platelet yang sangat kuat.

    Macam obat sistem koagulasi darah
a.  Antikoagulan,
        dibagi menjadi 2 yaitu : antikoagulan parenteral, contoh : Heparin dan antikoagulan oral, contoh : Warfarin
·      Antikoagulan oral mengantagonisasi efek vitamin K
·      Efek samping utama semua antikoagulan oral adalah pendarahan

b. Antiplatelet (antitrombosit)
        bekerja dengan cara mengurangi agregasi (perlekatan ) platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, di mana trombi terbentuk melalui agregasi platelet dan antikoagulan menunjukkan efek yang kecil.
Contoh : Asetosal, Dipiridamol




c.  Fibrinolitik
        bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk membentuk plasmin, yang lebih lanjut mendegradasi fibrin dan dengan demikian memecah trombus.
Contoh : streptokinase, urokinase, alteplase. Anti agregasi platelet

d.   Hemostatik dan antifibrinolitik
·         Defisiensi faktor pembekuan darah dapat menyebabkan pendarahan.
·         Pendarahan spontan timbul apabila aktivitas faktor pembekuan kurang dari 5% normal. Contoh obat : Asam traneksamat 






0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Coretaniwin All Right Reserved