Tingkat Kesadaran
Tingkat Kesadaran
(
Macam-macam Tingkat Kesadaran )
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan
dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
- Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran
normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan
sekelilingnya..
- Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk
berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
- Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat,
waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
- Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu
kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun
kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh
tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
- Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti
tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
- Coma (comatose), yaitu tidak bisa
dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon
kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap
cahaya).
Perubahan tingkat kesadaran dapat
diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan kimia
otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke
otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala.
Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya
hemiparese serebral atau sistem aktivitas reticular mengalami injuri. Penurunan
tingkat kesadaran berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas (kecacatan)
dan mortalitas (kematian).
Jadi sangat penting dalam mengukur status neurologikal
dan medis pasien. Tingkat kesadaran ini bisa dijadikan salah satu bagian dari
vital sign.
Penyebab Penurunan Kesadaran
Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit
fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami kekurangan
oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok);
penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) ; pada keadaan
hipo atau hipernatremia ; dehidrasi; asidosis, alkalosis; pengaruh obat-obatan,
alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia; peningkatan tekanan intrakranial
(karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi (encephalitis); epilepsi.
Mengukur Tingkat Kesadaran
Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran
dengan hasil seobjektif mungkin adalah menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale).
GCS dipakai untuk menentukan derajat cidera kepala. Reflek membuka mata, respon
verbal, dan motorik diukur dan hasil pengukuran dijumlahkan jika kurang dari
13, makan dikatakan seseorang mengalami cidera kepala, yang menunjukan adanya
penurunan kesadaran.
Metoda lain adalah menggunakan sistem AVPU,
dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert), berespon dengan
kata-kata (verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri (pain),
atau pasien tidak sadar sehingga tidak berespon baik verbal maupun diberi
rangsang nyeri (unresponsive).
Ada metoda lain yang lebih sederhana dan lebih mudah
dari GCS dengan hasil yang kurang lebih sama akuratnya, yaitu skala ACDU,
pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness), bingung / kacau (confusion),
mudah tertidur (drowsiness), dan tidak ada respon (unresponsiveness).
Daftar Pustaka : http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/
0 comments:
Post a Comment