Breaking News
Loading...
Monday, 18 April 2016

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NEONATUS DAN MASA INFANTIL

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NEONATUS DAN MASA INFANTIL

A.Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus
Masa neonatus adalah dapat dikatakan dengan singkat masa usia anak dari sejak lahir kedunia sampai dengan 4 minggu (0-28 hari). Anak mengalami tubmuh dan berkembang tidak hanya di mulai dari masa neonatus, namun sejak dalam kandungan. Oleh sebab itu bayi baru lahir yang normal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Berat badan 2500-3500 gram
  • Panjang badan lahir 47 - 52 cm
  • Lingkar dada 30 - 38 cm
  • Lingkar kepala 33 - 35 cm
  • Denyut jantung > 100 kali per menit
  • Pernafasan pada menit pertama cepat 80 kali per menit, kemudian menurun kira-kira 40 kali per menit
  • Kulit merah, karena di bawah kulit terdapat lemak, vernik caseosa
  • kuku-kuku jari panjang
  • Pada alat kelamin/genitalia bayi perempuan: labia mayora sudah menutupi labia minora
  • Pada bayi laki-laki, testis sudah turun ke skrotum
  • lanugo sudah tidak terlihat lagi

Pada masa neonatus ini terbagi dalam dua masa, yaitu antara lain :

1. Masa Portunate 
Masa portunate pada bayi berlangsung antara 15 - 30 menit pertama sejak bayi lahir sampai tali pusatnya dipotong.
Tindakan-tindakan atau bantuan yang diberikan pada bayi baru lahir (BBL) antara lain :
  • Membersihkan muka bayi, daerah mata, hidung dan mulut
  • Melaksanakan penilaian APGAR Skor pada menit pertama dan  menit kedua. APGAR Skor meliti A=Apperence (Warna Kulit), Pulse = Denyut Jantung, Gremace (Kepekaan Refleks), A=Activity (Tonus Otot-Keaktifan Bayi), R= Respiratory (Usaha Nafas-Pernafasan)
  • Membebaskan jalan nafas bayi dengan cara ; menghisap lendir, darah, air ketuban yang terhisap bayi.
  • Memotong tali pusat bayi yang terhubung dengan ari-ari sehingga ibu dan bayi terpisah, mengikat dan merawat tali pusat.
  • Membersihkan badan bayi dari segala kotoran dengan menggunakan minyak, air hangat, sabun.
  • Membungkus badan bayi agar tidak kedinginan.
  • Membawa bayi ke ibunya untuk disusukan dan agar ibu lebih kenal lebih dini dengan bayinya.
  • Melaksanakan pengukuran anthropometris bayi meliputi panjang badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan.
  • Melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh bayi untuk mengetahui apakah bayi lahir dalam kondisi cacat/tidak yang meliputi pemeriksaan pada ; anus, sekitar kepala, anggota gerak dan anggota tubuh lainnya.
  • Memberi dan memakaikan pakaian bayi
  • Memasang dan memberi identitas bayi dan merawat mata dalam keadaan bersih, rapi dan terbungkus hangat bayi dibawa ke ruang perawatan.


2. Masa Neonate
Masa neonate berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat, anak menjadi individu yang terpisah dan "berdiri sendiri". 
Masa ini ditandai dengan penyesuaian terhadap lingkungan baru. Menurut kriteria kesehatan penyesuaian tercapai ditandai dengan terlepasnya tali pusat. Sedangkan menurut kriteria psikologi, penyesuaian tercapai apabila telah mencapai kembali berat badan yang berkurang setelah lahir dan mulai menampakkan tanda-tanda kemajuan perkembangan dalam tingkah laku (masa plateu).
4 (empat) pemnyesuaian utama yang harus dilakukan sebelum anak dapat memperoleh kemajuan perkembangan tingkah laku, yaitu :
  1. Perubahan suhu dalam rahim ibu dengan suhu lingkungan
  2. Perubahan pernafasan, sebelum lahir bayi bernafas dengan plasenta dan setelah lahir bernafas dengan paru-paru.
  3. Menghisap dan menelan sebagai cara untuk memperoleh makanan yang semula dari plasenta melalui tali pusat.
  4. Cara pembuangan melalui organ-organ sekresi yang mana sebelum lahir melalui plasenta dan tali pusat.
Keempat proses penyesuaian tersebut terlihat dengan menurunnya berat badan fisiologis selama minggu pertama.           
Hari pertama sampai dengan minggu kedua dari kelahiran, berat badan bayi akan menurun karena bayi mulai kehilangan cairan melalui buang air besar dan kecil, melalui keringat, uap air melalui pernafasan sedangkan pemasukan tidak mencukupi, sebab pemasukan air susu ibu (ASI) masih kurang.
Turunnya berat badan tersebut disebut penurunan berat badan fisiologis apabila penurunan berat badan tersebut tidak boleh lebih dari 10 % dari berat badan lahir.
Pada masa neonatus, bayi akan lebih banyak tidur dan untuk mempertahankan hidupnya neontaus diperalati dengan beberapa kemampuan-kemampuan antara lain : 
  • Insting, 
  • Reflek dan 
  • Kemampuan untuk belajar.

Ø  Insting 
Insting adalah suatu kemampuan yang telah ada sejak lahir, bersifat psikofisis (mempunyai segi psikis dan fisik/jasmani) yang tujuan utamanya adalah memberikan reaksi terhadap lingkungan dengan rangsangan yang khas dan terjadi tanpa belajar. Misalanya ; reaksi menyusui, kebutuhan akan rasa aman, insting sosial yang memungkinkan anak berkomunikasi dengan lingkungan misalnya senyum bila ibu mengajak bayi bicara.

Ø  Refleks
Refleks adalah suatu gerakan yang terjadi secara otomatis/spontan tanpa disadari pada bayi yang normal.
Perkembangan motorik bayi diawali dengan reflek-reflek yang sebagian sudah terjadi dalam kandungan. Reflek-reflek ini akan berkurang sejalan dengan pertumbuhan usianya.
Macam-macam reflek pada bayi antara lain :
  • Tonic Neck reflek (reflek tonus leher) adalah gerakan spontan otot kuduk pada bayi normal dimana bila bayi ditengkurapkan, maka secara spontak bayi akan memiringkan kepalanya.
  • Rooting reflek (reflek menghisap) adalah merupakan reflek terpenting dimana apabila ada sesuatu yang menyentuh daerah sekitar mulut bayi, maka bayi akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah yang menyentuh.
  • Graps reflek (reflek menggenggam), apabila tangan kita menyentuh telapak tangan bayi, maka bayi akan berusaha menggenggam tangan kita dengan kuat. Reflek ini juga berlaku pada kedua kaki. Reflek ini akan menghilang setelah bayi melewati bulan-bulan pertama.
  • Moro Reflek, Menurut pengertian para ahli, reflek moro adalah suatu reaksi emosional yang timbul di luar kemauan atau kesadaran bayi. Reflek ini akan timbul atau muncul ketika bayi diangkat atau direnggut secara kasar dari gendongannya. Bayi seolah-olah mendekatkan tubuhnya pada orang yang mendekpanya. Reflek ini sering diikuti tangisan keras dari bayi. Reflek moro tidak mempunyai fungsi yang nyata dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yang relatif singkat.










Tahap Tumbuh Kembang Manusia (Tahap Neonatus –Old Aage)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBizVrIlZUK2EqD57HnDbWKE4TyIZjBG6dyZbclUdsWrRXKPCCw8G5SQ51mOON_5Kmfe14-7CE9HN6wdVeGKFCfp0q7Rd2_3yeffzRckiDbe7YVgNbxw7-mBx_KR6VhPQWx-Jg6-_fBAUo/s320/Untitled-2+copy.jpg

a. Masa Neonatus (lahir-14 hari)
Setelah lahir, bayi mengalami periode neonatus, yaitu periode bayi yang baru lahir (neonate) hingga berusia 10–14 hari. Selama masa ini, bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang seluruhnya baru di luar rahim ibu. Pertumbuhan untuk sementara
terhenti.

1.  Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 – 4500 g.  
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.

1.    Pertumbuhan janin intrauterin
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan  antenatal  ini sangat menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.

2.   Pertumbuhan setelah lahir
a.    Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai“ pre adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “ adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , “growth spurt” ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar anatara :

700 – 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 – 600 gram/bulan pada triwulan II
350 – 450 gram/bulan pada triwulan III
250 – 350 gram/bulan pada triwulan IV




b.   Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )

Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a. Lahir                                     :  50 cm
b. Umur 1 tahun                       : 75 cm
c. 2-12 tahun                            : umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu   ±  8,5 cm
                                                  2
TB anak laki-laki     = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah   ±  8,5 cm
                                                  2
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka akan tampak perbedaan yang jelas  antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :
-         pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana ukuran panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota gerak sangat pendek.
-           Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
-           Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil, sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis  pubis.

b. Masa bayi (2 minggu– 2 tahun)
Secara bertahap, bayi belajar mengendalikan ototnya agar dapat bergantung pada dirinya sendiri. Sistem saraf mulai berkembang mendukung perkembangan otot untuk membentuk sistem kesadaran awal. Kapasitas otak meningkat untuk memicu aktivitas respon, terutama merespon pada hal-hal yang dilihat.

c. Masa kanak-kanak (2 tahun–pubertas/remaja)
1) Masa kanak-kanak dini (2–6 tahun)
Masa ini merupakan masa prasekolah/prakelompok. Anak mulai berusaha mengendalikan lingkungannya dan menyesuaikan diri secara sosial. Keterampilan fisik sudah mulai tampak berupa aktivitas aktif.

2) Akhir masa kanak-kanak
Pada periode ini, kematangan organ seksual mulai terjadi dan memasuki masa remaja yang berbeda-beda untuk setiap jenis kelamin. Perempuan mengalalaminya pada usia 6–13 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 12–14 tahun. Perkembangan utamanya adalah sosialisasi pada masa sekolah atau kelompok.

d. Masa remaja atau pubertas
Pubertas merupakan masa yang tumpang tindih antara masa akhir kanak-kanak dan masa remaja awal. Masa puber berlangsung antara usia 11–15 tahun pada wanita dan 12–16 tahun pada laki-laki. Pada masa ini, perubahan fisik yang cukup nyata terjadi terutama pada wanita. Ciri pubertas pada laki-laki berarti dimulainya produksi sperma (sel kelamin jantan) dari kematangan organ reproduksi. Tanda kematangan organ reproduksi ini adalah peristiwa “mimpi basah” yang dialami oleh setiap laki-laki. Tanda-tanda kelamin sekunder yang muncul, yaitu menguatnya otot-otot tubuh, bertambahnya ukuran tulang menjadikan tubuh bertambah tinggi dan besar. Selain itu, rambut-rambut halus, seperti kumis, di ketiak atau pubis (rambut
kemaluan) mulai tumbuh, dan suara menjadi terdengar lebih berat. Bagi wanita, perubahan fisik yang terjadi, yaitu pinggul dan payudara membesar, kematangan organ reproduksi, serta tumbuh rambut halus di area kemaluan. Selain itu, haid (mentruasi) terjadi pertama kali pada usia 10–16 tahun. Saat haid pertama kali datang dinamakan menarche, yaitu puncak dari serangkaian perubahan seorang gadis yang sedang menginjak dewasa. Perubahan timbul karena serangkaian interaksi antara beberapa kelenjar di dalam tubuh. Pengendali utama haid adalah hypothalamus. Selama haid, hypothalamus mengirim sejumlah faktor pencetus FSH (Follicle Stimulating Hormone) atau hormon yang menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium kepada kelenjar bawah otak yang membuat FSH. Jumlah FSH dalam darah meningkat dan merangsang sel-sel folikel telur tumbuh dan membentuk
estrogen sehingga kandungan estrogen dalam darah meningkat. Estrogen merangsang penebalan dinding rahim. Sementara itu, di dalam ovarium diproduksi sel telur. Setelah matang, dilepas ke saluran telur (tuba fallopi) menuju ke rahim. Pembuahan biasanya terjadi dalam tuba fallopi. Jika sel telur yang menuju rahim tidak dibuahi maka sel telur akan keluar melalui vagina bersama luruhan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Peristiwa seperti inilah yang disebut haid atau mentruasi. Pola haid pada setiap wanita berbeda-beda dan biasanya terbentuk secara teratur dalam waktu 4–6 tahun sejak menarche (kira-kira pada usia 17–19 tahun). Haid umumnya datang sebulan sekali dan terputus ketika mengandung serta berhenti ketika usia 45 tahun. Siklus haid dihitung sejak hari pertama haid hingga hari terakhir sebelum haid berikutnya. Kebanyakan siklus haid wanita sekitar 22–35 hari dengan rata-rata 28 hari.

e. Masa dewasa
Masa dewasa merupakan masa pertumbuhan fisik berhenti. Organ-organ tubuh telah mengalami kematangan termasuk tingkat berpikir dan mentalnya. Pada masa ini, setiap manusia biasanya berpikir untuk mencari pekerjaan, menikah, dan menjalani tugas kehidupannya dengan baik

f. Masa tua (manula)
Masa ini ditandai dengan terjadinya penurunan fungsi fisiologis organ-organ tubuh. Kulit mulai berubah menjadi keriput dan rambut berubah menjadi putih (uban). Kerja sel-sel tulang pun mulai tidak aktif sehingga rentan akan osteoporosis (tulang rapuh). Pada masa ini, wanita akan mengalami menopause, yaitu berhentinya fungsi organ reproduksi yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Secara terus menerus, penuaan fisik berlanjut, keseimbangan serta fungsi alat-alat tubuh tidak berjalan dengan baik sampai mengalami kematian. Keenam masa tahapan perkembangan manusia di atas secara alamiah akan dialami oleh setiap manusia.
















Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Infantil

Sigmund Freud adalah dokter muda dari Wina mengemukaakan gagasan bahawa kesadaran itu hanyalah sebagian kecil saja dari kehidupan mental, sedangkan bagian terbesarnya adalah justru kesadaran atau alam tak sadar yang diibaratkan sebagai gunung es yang terapung dimana bagian yang muncul dipermukaan air (alam sadar) yang lebih kecil daripada bagian yang tenggelam (alam tak sadar). Menurut hukum kelangsungan, energi bisa berubah dari suatu keadaan atau bentuk kekeadaan yang lainnya tetapi tidak akan hilang secara keseluruhan, Freud mengajukan gagasannya bahwa energi fisik bisa diubah menjadi energi psikis dan sebaliknya. Adapun yang menjembatani energi fisik dengan kepribadian adalah (kepribadian yang paling dasar) naluri.
Freud adalah teoritisi pertama yang memusatkan perhatiannya kepada perkembangAn kepribadian dan menekankan pentingnya peran masa bayi dan awal-anak dalam membentuk karakter seseorang. Freud yakin bahwa struktur dasar kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun dan perkembangan kepribadian sesudah usia 5 tahun sebagian besar hanya merupakan elaborasi dari struktur dasar tadi. Anehnya, Freud jarang sekali meneliti anak secara langsung. Dia mendasari teorinya dari analisis mengeksplorasi jika pasien, dengan mengembalikan mereka ke pengalaman masa kanak-kanaknya.

Tahapan Perkembangan
Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi 3 tahapan yakni tahap infatil (0 - 5 tahun), tahap laten (5 - 12 than) dan tahap genital (> 12 tahun). Tahap infatil yang paling menentukan dalam membentuk kepribadin, terbagi menjadi 3 fase, yakni fase oral, fase anal, danfase falis. Perkembangan kepribadian ditentukan oleh perkembangan insting seks, yang terkait dengan perkembangan bilogis, sehingga tahap ini disebut juga tahap seksual infatil. Perkembangan insting seks berarti perubahan kateksis seks dan perkembangan bilogis menyiapkan bagian tubuh untuk dipilh menjadi pusat kepuasan seksul (arogenus zone).
A. Tahap Infantil
Pemberian nama fase-fase perkembangan infatil sesuai dengan bagian tubuh – daerah erogen – yang menjadi kateksis seksual pada fase itu. Yang menjadi fase dalam tahapan ini adalahfase oral yang berlangsung dari 0 sampai umur 1 tahun dan fase anal yang berlangsung dari umur 1 tahun hingga usia 3 tahun serta fase falic yang berlangsung dari usia 3 tahun hingga berumur 5 atau 6 tahun.
B. Tahap Laten
Pada tahap laten, impuls seksual mengalami represi, perhatian anak banyak tercurah kepada pengembangan kognitif dan keterampilan.
C. Tahap Genital
Baru sesudah memasuki tahap ini (genital), secara biologis terjadi perkembangan pubertas yang membangunkan impuls seksual dari represinya untuk berkembang mencapai kemasakan. Pada umumnya kemasakan kepribadian dapat dicapai pada usia 20 tahun
Fase – Fase Perkembangan
1. Fase Oral (usia 0 – 1 tahun)
Pada fase ini mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamik atau daerah kepuasan seksual yang dipilih oleh insting seksual. Makan/minum menjadi sumber kenikmatannya. Kenikmatan atau kepuasan diperoleh dari ransangan terhadap bibir-rongga mulut-kerongkongan, tingkah laku menggigit dan menguyah (sesudah gigi tumbuh), serta menelan dan memuntahkan makanan (kalau makanan tidak memuaskan). Kenikmatan yang diperoleh dari aktivitas menyuap/menelan (oral incorforation) dan menggigit (oral agression) dipandang sebagai prototip dari bermacam sifat pada masa yang akan datang. Kepuasan yang berlebihan pada masa oral akan membentuk oran incorporation personality pada masa dewasa, yakni orang menjadi senang/fiksasi mengumpulkan pengetahuan atau mengumpulkan harta benda, atau gampang ditipu (mudah menelan perkataan orang lain). Sebaliknya, ketidakpuasan pada fase oral, sesudah dwasa orang menjadi tidak pernah puas, tamak (memakan apa saja) dalam mengumpulkan harta.
Oral agression personality ditandai oleh kesenangan berdebat dan sikap sarkatik, bersumber dari sikap protes bayi (menggigit) terhadap perlakuan ibunya dalam menyusui. Mulut sebagai daerah erogen, terbawa sampai dewasa dalam bentuk yang lebih bervariasi, mulai dari menguyah permen karet, menggigit pensil, senang makan, menisap rokok, menggunjing orang lain, sampai berkata-kata kotor/sarkastik. Tahap ini secara khusus ditandai oleh berkembangnya perasaan ketergantungan, mendapat perindungan dari orang lain, khususnya ibu. Perasaan tergantung ini pada tingkat tertentu tetap ada dalam diri setiap orang, muncul kapan saja ketika orang merasa cemas dan tidak aman pada masa yang akan datang.
2. Fase Anal (usia 1 – 3 tahun)
Pada fase ini dubur merupakan daerah pokok ktivitas dinamik, kateksis dan anti kateksis berpusat pada fungsi eliminer (pembuangan kotoran). Mengeluarkan faces menghilangkan perasaan tekanan yang tidak menyenangkan dari akumulasi sisa makanan. Sepanjang tahap anal, ltihan defakasi (toilet training) memaksa nak untuk belajar menunda kepuasan bebas dari tegangan anal. Freud yakin toilet training adalah bentuk mulaidari belajar memuaskan id dan superego sekaligus, kebutuhan id dalam bentuk kenikmatan sesudah defakasi dan kebutuhan superego dalam bentuk hambatan sosial atau tuntutan sosial untuk mengontrol kebutuhan defakasi. Semua hambatan bentuk kontrol diri (self control) dan penguasaan diri (self mastery).
Berasal dari fase anal, dampak toilet training terhadap kepribadian di masa depan tergantung kepada sikap dan metode orang tua dalam melatih. Misalnya, jika ibu terlalu keras, anak akan menahan facesnya dan mengalami sembelit. Ini adalah prototip tingkahlaku keras kepala dan kikir (anal retentiveness personality). Sebaliknya ibu yang membiarkan anak tanpa toilet training, akan membuat anak bebas melampiaskan tegangannya dengan mengelurkan kotoran di tempat dan waktu yang tidak tepat, yang di masa mendatang muncul sebagai sifat ketidakteraturan/jorok, deskruktif, semaunya sendiri, atau kekerasa/kekejaman (anal exspulsiveness personality). Apabila ibu bersifat membimbing dengan kasih sayang (dan pujian kalau anak defakasi secara teratur), anak mendapat pengertian bahwa mengeluarkan faces adalah aktivitas yang penting, prototif dari, sifat kreatif dan produktif.

3. Fase Phallic (usia 3 – 5/6 tahun)
Pada fase ini alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Mastrubasi menimbulkan kenikmatan yang besar. Pada saat yang sama terjadi peningkatan gairah seksual anak kepada orang tuanya yang mengawali berbagai perganian kateksis obyek yang penting. Perkembangan terpenting pada masa ini adalah timbulnya Oedipus complex, yang diikuti fenomena castration anxiey (pada laki-laki) dan penis envy (pada perempuan).
Odipus kompleks adalah kateksis obyek kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan menyingkirkan ayahnya; sebaliknya anak perempuan ingin memilki ayahnya dan menyingkirkan ibunya.
Pada mulanya, anak (laki dan perempuan) sama-sama mencintai ibuny yang telah memenuhi kebutuhan mereka dan memandang ayah sebagai saingan dalam merebut kasih sayang ibu. Pada anak laki-laki, persaingan dengan ayah berakibat anak cemas kalau-kalau ayah memakai kekuasaannya untuk memenangkan persaingan merebut ibunya. Dia cemas penisnya akan dipotong oleh ayahnya. Gejala ini disebut cemas dikebiri atau castrationanxiety. Kecemasan inilah yang kemudian mendorong laki-laki mengidentifikasi iri dengan ayahnya. Identifikasi ini mempunyai beberpa manfaat:
1. anak secara tidak langsung memperoleh kepuasan impuls seksual kepada ibunya, seperti kepuasan ayahnya.
2. perasaan erotik kepada ibu 9yang berbahaya) diubah menjadi sikap menurut/sayang kepada ibu.
3. identifikasi kemudian menjadi sarana tepenting untuk mengembangkan superego adalah warisan dari oedipus complex.
4. identifikasi menjadi ritual akhir dari odipus kompleks, yang sesudah itu ditekan(repressed) ke ketidaksadaran.
Pada anak perempuan, rasa sayang kepada ibu segera berubah menjadi kecewa dan benci sesudah mengetahui kelaminnya berbeda dengan anak laki-laki. Ibuya dianggap bertanggung jawab tergadap kastrasi kela innya, sehingga anak perempuan itu mentransfer cintanya kepada ayahnya yang memiliki organ berharga (yang juga ingin dimilikinya). Tetapi perasaan cinta itu bercampur dengan perasan iri penis (penis elvy) baik kepada ayah maupun kepada laki-laki secara umum.
            Tidak seperti pada laki-laki, odipuskompleks pada wanita tidak direpres, cinta kepada ayah tetap menetap walaupun mengalami modifikasi karena hambatan realistik pemuasan seksual itu sendiri. Perbedaan hakekat odipus kompleks pada laki-laki dan wanita ini (disebut oleh pakar psikoanalisis pengikut freud : electra complex) merupakan dasar dari perbedaan psikologik di antara pria dan wanita. Electra complex menjadi reda ketika gadis menyerah tidak lagi mengembangkan seksual kepad ayahnya, dan mengidentifikasikan diri kembali kepada ibunya. Proses peredaan ini berjalan lebih lambat dibanding pada anak laki-laki dan juga kurang total atau sempurna. Enerji untuk mengembangkan superego adalah enerji yang semula dipakai dalam proses odipus. Penyerahan enerji yang lamban pada wanita membuat superego wanita lebih lemah/lunak, lebih fleksibel, dibanding superego laki-laki. 

Daftar Pustaka
http://www.psychologymania.net/2010/04/tahap-tahap-perkembangan-kepribadian.html


0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Coretaniwin All Right Reserved