PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NEONATUS DAN MASA INFANTIL
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NEONATUS DAN MASA
INFANTIL
A.Pertumbuhan
dan Perkembangan Neonatus
Masa neonatus adalah dapat dikatakan dengan singkat
masa usia anak dari sejak lahir kedunia sampai dengan 4 minggu (0-28 hari).
Anak mengalami tubmuh dan berkembang tidak hanya di mulai dari masa neonatus,
namun sejak dalam kandungan. Oleh sebab itu bayi baru lahir yang normal
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Berat
badan 2500-3500 gram
- Panjang
badan lahir 47 - 52 cm
- Lingkar
dada 30 - 38 cm
- Lingkar
kepala 33 - 35 cm
- Denyut
jantung > 100 kali per menit
- Pernafasan
pada menit pertama cepat 80 kali per menit, kemudian menurun kira-kira 40
kali per menit
- Kulit
merah, karena di bawah kulit terdapat lemak, vernik caseosa
- kuku-kuku
jari panjang
- Pada
alat kelamin/genitalia bayi perempuan:
labia mayora sudah menutupi labia minora
- Pada
bayi laki-laki, testis sudah turun ke skrotum
- lanugo sudah
tidak terlihat lagi
Pada masa neonatus ini terbagi dalam dua masa, yaitu
antara lain :
1. Masa Portunate
Masa
portunate pada bayi berlangsung antara 15 - 30 menit pertama sejak bayi lahir
sampai tali pusatnya dipotong.
Tindakan-tindakan atau bantuan yang diberikan pada
bayi baru lahir (BBL) antara lain :
- Membersihkan
muka bayi, daerah mata, hidung dan mulut
- Melaksanakan
penilaian APGAR Skor pada
menit pertama dan menit kedua. APGAR Skor meliti A=Apperence (Warna Kulit), Pulse = Denyut Jantung, Gremace
(Kepekaan Refleks), A=Activity (Tonus Otot-Keaktifan Bayi), R= Respiratory
(Usaha Nafas-Pernafasan)
- Membebaskan
jalan nafas bayi dengan cara ; menghisap lendir, darah, air
ketuban yang terhisap bayi.
- Memotong
tali pusat bayi yang terhubung dengan ari-ari sehingga ibu dan bayi
terpisah, mengikat dan merawat tali pusat.
- Membersihkan
badan bayi dari segala kotoran dengan menggunakan minyak, air hangat,
sabun.
- Membungkus
badan bayi agar tidak kedinginan.
- Membawa
bayi ke ibunya untuk disusukan dan agar ibu lebih kenal lebih dini dengan
bayinya.
- Melaksanakan
pengukuran anthropometris bayi meliputi panjang badan, berat badan,
lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan.
- Melakukan
pemeriksaan pada seluruh tubuh bayi untuk mengetahui apakah bayi lahir
dalam kondisi cacat/tidak yang meliputi pemeriksaan pada ; anus, sekitar
kepala, anggota gerak dan anggota tubuh lainnya.
- Memberi
dan memakaikan pakaian bayi
- Memasang
dan memberi identitas bayi dan merawat mata dalam keadaan bersih, rapi dan
terbungkus hangat bayi dibawa ke ruang perawatan.
2. Masa Neonate
Masa
neonate berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat, anak menjadi individu
yang terpisah dan "berdiri sendiri".
Masa ini ditandai
dengan penyesuaian terhadap lingkungan baru. Menurut kriteria kesehatan
penyesuaian tercapai ditandai dengan terlepasnya tali pusat. Sedangkan menurut
kriteria psikologi, penyesuaian tercapai apabila telah mencapai kembali berat
badan yang berkurang setelah lahir dan mulai menampakkan tanda-tanda kemajuan
perkembangan dalam tingkah laku (masa plateu).
4 (empat) pemnyesuaian utama yang harus dilakukan
sebelum anak dapat memperoleh kemajuan perkembangan tingkah laku, yaitu :
- Perubahan
suhu dalam rahim ibu dengan suhu lingkungan
- Perubahan
pernafasan, sebelum lahir bayi bernafas dengan plasenta dan setelah lahir
bernafas dengan paru-paru.
- Menghisap
dan menelan sebagai cara untuk memperoleh makanan yang semula
dari plasenta melalui tali pusat.
- Cara pembuangan
melalui organ-organ sekresi yang mana sebelum lahir melalui plasenta dan
tali pusat.
Keempat proses penyesuaian tersebut terlihat dengan
menurunnya berat badan fisiologis selama minggu pertama.
Hari pertama sampai dengan minggu kedua dari
kelahiran, berat badan bayi akan menurun karena bayi mulai kehilangan cairan
melalui buang air besar dan kecil, melalui keringat, uap air melalui pernafasan
sedangkan pemasukan tidak mencukupi, sebab pemasukan air susu ibu (ASI) masih
kurang.
Turunnya berat badan tersebut disebut penurunan berat
badan fisiologis apabila penurunan berat badan tersebut tidak boleh lebih dari
10 % dari berat badan lahir.
Pada masa neonatus, bayi akan lebih banyak tidur dan
untuk mempertahankan hidupnya neontaus diperalati dengan beberapa
kemampuan-kemampuan antara lain :
Ø
Insting
Insting adalah suatu kemampuan yang telah ada sejak
lahir, bersifat psikofisis (mempunyai segi psikis dan fisik/jasmani) yang
tujuan utamanya adalah memberikan reaksi terhadap lingkungan dengan rangsangan
yang khas dan terjadi tanpa belajar. Misalanya ; reaksi menyusui, kebutuhan
akan rasa aman, insting sosial yang memungkinkan anak berkomunikasi
dengan lingkungan misalnya senyum bila ibu mengajak bayi bicara.
Ø
Refleks
Refleks adalah suatu gerakan yang terjadi secara
otomatis/spontan tanpa disadari pada bayi yang normal.
Perkembangan motorik bayi diawali dengan reflek-reflek
yang sebagian sudah terjadi dalam kandungan. Reflek-reflek ini akan berkurang
sejalan dengan pertumbuhan usianya.
Macam-macam reflek pada bayi antara lain :
- Tonic
Neck reflek (reflek tonus leher) adalah gerakan spontan otot kuduk pada
bayi normal dimana bila bayi ditengkurapkan, maka secara spontak bayi akan
memiringkan kepalanya.
- Rooting
reflek (reflek menghisap) adalah merupakan reflek terpenting dimana
apabila ada sesuatu yang menyentuh daerah sekitar mulut bayi, maka bayi
akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah yang menyentuh.
- Graps
reflek (reflek menggenggam), apabila tangan kita menyentuh telapak tangan
bayi, maka bayi akan berusaha menggenggam tangan kita dengan kuat. Reflek
ini juga berlaku pada kedua kaki. Reflek ini akan menghilang setelah bayi
melewati bulan-bulan pertama.
- Moro
Reflek, Menurut pengertian para ahli, reflek moro adalah suatu reaksi
emosional yang timbul di luar kemauan atau kesadaran bayi. Reflek ini akan
timbul atau muncul ketika bayi diangkat atau direnggut secara kasar dari
gendongannya. Bayi seolah-olah mendekatkan tubuhnya pada orang yang
mendekpanya. Reflek ini sering diikuti tangisan keras dari bayi. Reflek
moro tidak mempunyai fungsi yang nyata dan akan hilang dengan sendirinya
dalam waktu yang relatif singkat.
Tahap Tumbuh Kembang Manusia (Tahap Neonatus –Old
Aage)
a.
Masa Neonatus (lahir-14 hari)
Setelah lahir, bayi mengalami periode neonatus, yaitu
periode bayi yang baru lahir (neonate) hingga berusia 10–14 hari.
Selama masa ini, bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang seluruhnya
baru di luar rahim ibu. Pertumbuhan untuk sementara
terhenti.
1. Penampilan
Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir
sangat berlainan dengan proporsi janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran
kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih
bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih membuncit,
ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat
badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih
berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat
badan antara 2500 – 4500 g.
Panjang
badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan
fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1. Pertumbuhan
janin intrauterin
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang
paling pesat yang dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika
pertumbuhan antenatal ini sangat menakjubkan yaitu sejak
konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel
telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi organisme yang
mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu
organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.
2. Pertumbuhan
setelah lahir
a. Berat
badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu
lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan
waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1
tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa
prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan
konstan mulai berakhir dan dimulai“ pre adolescent growth spurt” (
pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat nadan adalah 3-3,5
kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “ adolescent growth spurt”
( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , “growth spurt”
( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun,
sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan
anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan
umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti
tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama
kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar anatara :
700
– 1000 gram/bulan pada triwulan I
500
– 600 gram/bulan pada triwulan II
350
– 450 gram/bulan pada triwulan III
250
– 350 gram/bulan pada triwulan IV
b. Tinggi
badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm.
Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1
tahun 1,5 x TB lahir
4
tahun 2 x TB lahir
6 tahun
1,5 x TB setahun
13
tahun 3 x TB lahir
Dewasa
3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992
adalah sebagai berikut :
a.
Lahir : 50
cm
b.
Umur 1
tahun :
75 cm
c.
2-12 tahun :
umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi
genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya
tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993)
:
TB
anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB
ibu ± 8,5 cm
2
TB
anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB
ayah ± 8,5 cm
2
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta
anggota gerak maka akan tampak perbedaan yang jelas antara janin,
anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :
- pada
waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana ukuran
panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota gerak
sangat pendek.
- Pada
waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior
dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek.
Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
- Pada
dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil,
sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
b.
Masa bayi (2 minggu– 2 tahun)
Secara bertahap, bayi belajar mengendalikan ototnya agar
dapat bergantung pada dirinya sendiri. Sistem saraf mulai
berkembang mendukung perkembangan otot untuk membentuk sistem
kesadaran awal. Kapasitas otak meningkat untuk memicu aktivitas respon, terutama
merespon pada hal-hal yang dilihat.
c.
Masa kanak-kanak (2 tahun–pubertas/remaja)
1)
Masa kanak-kanak dini (2–6 tahun)
Masa ini merupakan masa prasekolah/prakelompok. Anak
mulai berusaha mengendalikan lingkungannya dan menyesuaikan
diri secara sosial. Keterampilan fisik sudah mulai tampak
berupa aktivitas aktif.
2)
Akhir masa kanak-kanak
Pada periode ini, kematangan organ seksual mulai terjadi
dan memasuki masa remaja yang berbeda-beda untuk setiap
jenis kelamin. Perempuan mengalalaminya pada usia 6–13 tahun, sedangkan
laki-laki pada usia 12–14 tahun. Perkembangan utamanya adalah sosialisasi
pada masa sekolah atau kelompok.
d.
Masa remaja atau pubertas
Pubertas merupakan masa yang tumpang tindih antara
masa akhir kanak-kanak dan masa remaja awal. Masa puber
berlangsung antara usia 11–15 tahun pada wanita dan 12–16 tahun
pada laki-laki. Pada masa ini, perubahan fisik yang cukup nyata
terjadi terutama pada wanita. Ciri pubertas pada laki-laki berarti
dimulainya produksi sperma (sel kelamin jantan) dari kematangan organ
reproduksi. Tanda kematangan organ reproduksi ini adalah peristiwa “mimpi
basah” yang dialami oleh setiap laki-laki. Tanda-tanda kelamin sekunder
yang muncul, yaitu menguatnya otot-otot tubuh, bertambahnya
ukuran tulang menjadikan tubuh bertambah tinggi dan besar. Selain
itu, rambut-rambut halus, seperti kumis, di ketiak atau pubis (rambut
kemaluan)
mulai tumbuh, dan suara menjadi terdengar lebih berat. Bagi wanita,
perubahan fisik yang terjadi, yaitu pinggul dan payudara membesar,
kematangan organ reproduksi, serta tumbuh rambut halus di area kemaluan.
Selain itu, haid (mentruasi) terjadi pertama kali pada usia 10–16 tahun.
Saat haid pertama kali datang dinamakan menarche, yaitu puncak dari
serangkaian perubahan seorang gadis yang sedang menginjak dewasa.
Perubahan timbul karena serangkaian interaksi antara beberapa kelenjar di
dalam tubuh. Pengendali utama haid adalah hypothalamus. Selama haid,
hypothalamus mengirim sejumlah faktor pencetus FSH (Follicle Stimulating
Hormone) atau hormon yang menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium kepada
kelenjar bawah otak yang membuat FSH. Jumlah FSH dalam darah meningkat dan
merangsang sel-sel folikel telur tumbuh dan membentuk
estrogen
sehingga kandungan estrogen dalam darah meningkat. Estrogen merangsang penebalan
dinding rahim. Sementara itu, di dalam ovarium diproduksi sel telur.
Setelah matang, dilepas ke saluran telur (tuba fallopi) menuju ke rahim.
Pembuahan biasanya terjadi dalam tuba fallopi. Jika sel telur yang menuju
rahim tidak dibuahi maka sel telur akan keluar melalui vagina bersama
luruhan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Peristiwa
seperti inilah yang disebut haid atau mentruasi. Pola haid pada
setiap wanita berbeda-beda dan biasanya terbentuk secara teratur dalam
waktu 4–6 tahun sejak menarche (kira-kira pada usia 17–19 tahun). Haid
umumnya datang sebulan sekali dan terputus ketika mengandung serta
berhenti ketika usia 45 tahun. Siklus haid dihitung sejak hari pertama
haid hingga hari terakhir sebelum haid berikutnya. Kebanyakan siklus haid
wanita sekitar 22–35 hari dengan rata-rata 28 hari.
e.
Masa dewasa
Masa dewasa merupakan masa pertumbuhan fisik
berhenti. Organ-organ tubuh telah mengalami kematangan termasuk
tingkat berpikir dan mentalnya. Pada masa ini, setiap manusia
biasanya berpikir untuk mencari pekerjaan, menikah, dan menjalani
tugas kehidupannya dengan baik
f.
Masa tua (manula)
Masa ini ditandai dengan terjadinya penurunan fungsi
fisiologis organ-organ tubuh. Kulit mulai berubah menjadi keriput dan
rambut berubah menjadi putih (uban). Kerja sel-sel tulang pun mulai
tidak aktif sehingga rentan akan osteoporosis (tulang rapuh). Pada
masa ini, wanita akan mengalami menopause, yaitu berhentinya
fungsi organ reproduksi yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Secara
terus menerus, penuaan fisik berlanjut, keseimbangan serta fungsi
alat-alat tubuh tidak berjalan dengan baik sampai
mengalami kematian. Keenam masa tahapan perkembangan manusia di atas
secara alamiah akan dialami oleh setiap manusia.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Masa Infantil
Sigmund Freud adalah dokter muda dari Wina mengemukaakan gagasan
bahawa kesadaran itu hanyalah sebagian kecil saja dari kehidupan mental,
sedangkan bagian terbesarnya adalah justru kesadaran atau alam tak sadar yang
diibaratkan sebagai gunung es yang terapung dimana bagian yang muncul
dipermukaan air (alam sadar) yang lebih kecil daripada bagian yang tenggelam
(alam tak sadar). Menurut hukum kelangsungan, energi bisa berubah dari suatu
keadaan atau bentuk kekeadaan yang lainnya tetapi tidak akan hilang secara
keseluruhan, Freud mengajukan gagasannya bahwa energi fisik bisa diubah menjadi
energi psikis dan sebaliknya. Adapun yang menjembatani energi fisik dengan
kepribadian adalah (kepribadian yang paling dasar) naluri.
Freud adalah teoritisi pertama yang memusatkan perhatiannya kepada
perkembangAn kepribadian dan menekankan pentingnya peran masa bayi dan
awal-anak dalam membentuk karakter seseorang. Freud yakin bahwa struktur dasar
kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun dan perkembangan kepribadian
sesudah usia 5 tahun sebagian besar hanya merupakan elaborasi dari struktur
dasar tadi. Anehnya, Freud jarang sekali meneliti anak secara
langsung. Dia mendasari teorinya dari analisis mengeksplorasi jika pasien,
dengan mengembalikan mereka ke pengalaman masa kanak-kanaknya.
Tahapan Perkembangan
Freud membagi
perkembangan kepribadian menjadi 3 tahapan yakni tahap infatil (0 - 5 tahun), tahap laten (5 - 12 than) dan tahap genital (> 12 tahun). Tahap infatil yang paling menentukan dalam membentuk kepribadin,
terbagi menjadi 3 fase, yakni fase
oral, fase anal, danfase
falis. Perkembangan
kepribadian ditentukan oleh perkembangan insting seks, yang terkait dengan
perkembangan bilogis, sehingga tahap ini disebut juga tahap seksual infatil.
Perkembangan insting seks berarti perubahan kateksis seks dan perkembangan
bilogis menyiapkan bagian tubuh untuk dipilh menjadi pusat kepuasan seksul
(arogenus zone).
A. Tahap Infantil
Pemberian nama fase-fase
perkembangan infatil sesuai dengan bagian tubuh – daerah erogen – yang menjadi
kateksis seksual pada fase itu. Yang menjadi fase dalam tahapan ini adalahfase
oral yang berlangsung
dari 0 sampai umur 1 tahun dan fase anal yang berlangsung dari umur 1 tahun hingga usia 3 tahun serta fase
falic yang berlangsung
dari usia 3 tahun hingga berumur 5 atau 6 tahun.
B. Tahap Laten
Pada tahap laten, impuls
seksual mengalami represi, perhatian anak banyak tercurah kepada pengembangan
kognitif dan keterampilan.
C. Tahap Genital
Baru sesudah memasuki tahap ini (genital), secara
biologis terjadi perkembangan pubertas yang membangunkan impuls seksual dari
represinya untuk berkembang mencapai kemasakan. Pada umumnya kemasakan
kepribadian dapat dicapai pada usia 20 tahun
Fase – Fase Perkembangan
1. Fase
Oral (usia 0 – 1 tahun)
Pada fase ini mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamik atau
daerah kepuasan seksual yang dipilih oleh insting seksual. Makan/minum menjadi
sumber kenikmatannya. Kenikmatan atau kepuasan diperoleh dari ransangan
terhadap bibir-rongga mulut-kerongkongan, tingkah laku menggigit dan menguyah
(sesudah gigi tumbuh), serta menelan dan memuntahkan makanan (kalau makanan
tidak memuaskan). Kenikmatan yang diperoleh dari aktivitas menyuap/menelan (oral
incorforation) dan menggigit (oral agression) dipandang sebagai
prototip dari bermacam sifat pada masa yang akan datang. Kepuasan yang
berlebihan pada masa oral akan membentuk oran incorporation
personality pada masa dewasa,
yakni orang menjadi senang/fiksasi mengumpulkan pengetahuan atau mengumpulkan
harta benda, atau gampang ditipu (mudah menelan perkataan orang lain).
Sebaliknya, ketidakpuasan pada fase oral, sesudah dwasa orang menjadi tidak
pernah puas, tamak (memakan apa saja) dalam mengumpulkan harta.
Oral agression personality ditandai oleh kesenangan berdebat dan
sikap sarkatik, bersumber dari sikap protes bayi (menggigit) terhadap perlakuan
ibunya dalam menyusui. Mulut sebagai daerah erogen, terbawa sampai dewasa dalam
bentuk yang lebih bervariasi, mulai dari menguyah permen karet, menggigit
pensil, senang makan, menisap rokok, menggunjing orang lain, sampai
berkata-kata kotor/sarkastik. Tahap ini secara khusus ditandai oleh
berkembangnya perasaan ketergantungan, mendapat perindungan dari orang lain,
khususnya ibu. Perasaan tergantung ini pada tingkat tertentu tetap ada dalam
diri setiap orang, muncul kapan saja ketika orang merasa cemas dan tidak aman
pada masa yang akan datang.
2. Fase
Anal (usia 1 – 3 tahun)
Pada fase ini dubur merupakan daerah pokok ktivitas dinamik,
kateksis dan anti kateksis berpusat pada fungsi eliminer (pembuangan kotoran). Mengeluarkan faces menghilangkan perasaan tekanan yang tidak menyenangkan
dari akumulasi sisa makanan. Sepanjang tahap anal, ltihan defakasi (toilet training) memaksa nak untuk belajar menunda
kepuasan bebas dari tegangan anal. Freud yakin toilet training adalah bentuk
mulaidari belajar memuaskan id dan superego sekaligus, kebutuhan id dalam
bentuk kenikmatan sesudah defakasi dan kebutuhan superego dalam bentuk hambatan
sosial atau tuntutan sosial untuk mengontrol kebutuhan defakasi. Semua hambatan
bentuk kontrol diri (self
control) dan penguasaan diri (self mastery).
Berasal dari fase
anal, dampak toilet training terhadap kepribadian di masa depan tergantung
kepada sikap dan metode orang tua dalam melatih. Misalnya, jika ibu terlalu
keras, anak akan menahan facesnya dan mengalami sembelit. Ini adalah prototip
tingkahlaku keras kepala dan kikir (anal
retentiveness personality). Sebaliknya ibu yang membiarkan anak tanpa
toilet training, akan membuat anak bebas melampiaskan tegangannya dengan
mengelurkan kotoran di tempat dan waktu yang tidak tepat, yang di masa
mendatang muncul sebagai sifat ketidakteraturan/jorok, deskruktif, semaunya
sendiri, atau kekerasa/kekejaman (anal
exspulsiveness personality). Apabila
ibu bersifat membimbing dengan kasih sayang (dan pujian kalau anak defakasi
secara teratur), anak mendapat pengertian bahwa mengeluarkan faces adalah
aktivitas yang penting, prototif dari, sifat kreatif dan produktif.
3. Fase
Phallic (usia 3 – 5/6 tahun)
Pada fase ini alat
kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Mastrubasi menimbulkan kenikmatan
yang besar. Pada saat yang sama terjadi peningkatan gairah seksual anak kepada
orang tuanya yang mengawali berbagai perganian kateksis obyek yang penting.
Perkembangan terpenting pada masa ini adalah timbulnya Oedipus complex, yang diikuti
fenomena castration anxiey (pada laki-laki) dan penis envy (pada perempuan).
Odipus kompleks adalah
kateksis obyek kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap
orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan menyingkirkan
ayahnya; sebaliknya anak perempuan ingin memilki ayahnya dan menyingkirkan
ibunya.
Pada mulanya, anak
(laki dan perempuan) sama-sama mencintai ibuny yang telah memenuhi kebutuhan
mereka dan memandang ayah sebagai saingan dalam merebut kasih sayang ibu. Pada
anak laki-laki, persaingan dengan ayah berakibat anak cemas kalau-kalau ayah
memakai kekuasaannya untuk memenangkan persaingan merebut ibunya. Dia cemas
penisnya akan dipotong oleh ayahnya. Gejala ini disebut cemas dikebiri atau
castrationanxiety. Kecemasan inilah yang kemudian mendorong laki-laki
mengidentifikasi iri dengan ayahnya. Identifikasi
ini mempunyai beberpa manfaat:
1. anak secara tidak langsung memperoleh
kepuasan impuls seksual kepada ibunya, seperti kepuasan ayahnya.
2. perasaan erotik kepada ibu 9yang
berbahaya) diubah menjadi sikap menurut/sayang kepada ibu.
3. identifikasi kemudian menjadi sarana
tepenting untuk mengembangkan superego adalah warisan dari oedipus complex.
4. identifikasi menjadi ritual akhir dari odipus kompleks, yang sesudah itu
ditekan(repressed) ke ketidaksadaran.
Pada anak
perempuan, rasa sayang kepada ibu segera berubah menjadi kecewa dan benci
sesudah mengetahui kelaminnya berbeda dengan anak laki-laki. Ibuya dianggap
bertanggung jawab tergadap kastrasi kela innya, sehingga anak perempuan itu
mentransfer cintanya kepada ayahnya yang memiliki organ berharga (yang juga
ingin dimilikinya). Tetapi perasaan cinta itu bercampur dengan
perasan iri penis (penis elvy) baik kepada ayah maupun kepada laki-laki secara
umum.
Tidak seperti pada laki-laki, odipuskompleks
pada wanita tidak direpres, cinta kepada ayah tetap menetap walaupun mengalami
modifikasi karena hambatan realistik pemuasan seksual itu sendiri. Perbedaan
hakekat odipus kompleks pada laki-laki dan wanita ini (disebut oleh pakar
psikoanalisis pengikut freud : electra complex) merupakan dasar dari perbedaan
psikologik di antara pria dan wanita. Electra complex menjadi reda ketika gadis
menyerah tidak lagi mengembangkan seksual kepad ayahnya, dan
mengidentifikasikan diri kembali kepada ibunya. Proses peredaan ini berjalan lebih lambat dibanding pada
anak laki-laki dan juga kurang total atau sempurna. Enerji untuk mengembangkan
superego adalah enerji yang semula dipakai dalam proses odipus. Penyerahan
enerji yang lamban pada wanita membuat superego wanita lebih lemah/lunak, lebih
fleksibel, dibanding superego laki-laki.
Daftar Pustaka
http://www.psychologymania.net/2010/04/tahap-tahap-perkembangan-kepribadian.html
0 comments:
Post a Comment